Jumat, 12 Oktober 2012

Agama Hindu dan Budha

Agama Hindu :
v  Agama Hindu lahir di India (1500 SM).
v  Hasil asimilasi budaya bangsa Arya dan bangsa Dravida.
v  Agama Hindu bersifat Polyteisme dengan dewa utama (Trimurti) yaitu Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pemelihara) & Syiwa (dewa perusak).
v  Sistem Kasta : Brahmana (gol. Pendeta), Ksatria (gol. Bangsawan), Waisya (gol. Pedagang), Sudra (gol. Buruh)& Paria (gol. Buangan).
Agama Budha :
Agama Budha lahir dari seorang tokoh yg bernama Sidharta Gautama, dia adalah anak raja Suddodhana dari kerajaan Kapilawestu. Sejak bayi dia diramalkan akan menjadi pemuka agama besar, namun raja Suddodhana tidak menginginkan anaknya menjadi seorang pendeta sehingga Sidharta dikurung dalam kemegahan istana. Saat usia 29 th, Sidharta menyelinap pergi keluar istana dan menjumpai kenyataan hidup yang lain dari pada di Istana.

Pembagian Zaman berdasarkan Kajian Geologis

Selain pembagian zaman berdasarkan kajian geologis, dikenal juga pembagian zaman berdasarkan kajian arkeologis, yaitu berdasarkan jenis peralatan atau benda-benda yang dipergunakan sebagai penopang kehidupan segari-hari. Pembagian zaman tersebut adalah sebagi berikut :
1. Zaman Batu
Zaman batu adalah zaman ketika manusia menggunakan alat-alat penunjang hidupnya sebagian besar terbuat dari batu. Tentunya pada zaman ini ada pula alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu tau bambo, tetapi bekas-bekasnya tidak ada sama sekali. Dapat di bayangkan bahwa manusia pendukung zaman ini memiliki daya pikir yang sangat rendah. Dengan demikian, kepandaian untuk menciptakan alat-alat hidup juga sangat rendah. Kemampuan daya pikir tersebut sesuai dengan tantangan dari lingkungan sekitarnya. Mereka menggunakan peralatan yang mudah ditemukan dilingkungan tempat tinggal sekitar mereka. Para ahli purbakala membedakan zaman ini ke dalam Zaman Batu Tua, BatuTengah, Batu Muda, dan Batu Besar.
Zaman Batu Tua (Paleolithikum)
Zaman ini diperkirakan berlangsung selama 600.000 tahun silam, yaitu selama Kala Pleistosen (Dilluvium). Selama kurun waktu tersebut manusia hanya menggunakan alat-alat yang paling dekat dengan lingkungan hidup mereka, seperti kayu, bambu dan batu. Batu juga berfungsi sebagai kapak yang digenggam untuk memotong kayu atau membunuh binatang buruan. Kehidupan manusia pendukung zaman ini masih nomaden atau bepindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Inti kegiatan hidup sehari-hari manusia pendukung Zaman Paleolithikum adalah mengumpulkan bahan makanan untuk dikonsumsi saat itu juga. Kegiatan seperti itu disebut peradaban food gathering atau pengumpul makanan.
Zaman Batu Tengah (Mezolithikum)
Pada zaman Mezolithikum, kehidupan manusia tidak jauh berbeda dengan Zaman Paleolithikum, yaitu berburu mengumpulkan makanan dan menangkapikan. Namun, berbeda dengan kehidupan manusia pada Zaman Paleolithikum yang masih nomaden, manusia Zaman Mezolithikum telah bertempat tinggal tetap.Biasanya mereka memilih tempat tinggal di tepi sungai, tepi pantai, atau guagua.Para ahli ilmu purbakala menyebutkan bahwa zaman ini berlangsung kurang lebih 20.000 tahun silam. Manusia purba pendukung peradaban ini merupakancampuran bangsa-bangsa pendatang dari Asia. Dengan demikan, alat-alat yang mereka gunakan juga mendapat pengaruh dari daratan Asia.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Ciri utama zaman ini adalah manusia telah menghasilkan makanan atau menjadi pendukung peradaban food producing. Manusia pendukung peradaban inisudah bertempat tinggal menetap, bercocok tanam, dan berternak. Dengan demikian, mereka sudah dapat disebut sebagai masyarakat agraris. Mereka telah mampu membuat tempat tinggal tetap, membuat aturan hidup bersama dalam satu kelompok masyarakat, dan melakukan pembagian kerja. Alatalat kebudayaan yang dihasilkannya sudah diasah dan diupam sehingga halus danindah. Selain tembikar sudah pula dikenal tenunan.Mereka juga telah mengembangkan kepercayaan terhadap terhadap orang yang pertama kali mengembangkan kampung tempat tinggal mereka yang telahmeninggal. Kepercayaan tersebut disebut kepercayaan terhadap arwah nenekmoyang.
Zaman Batu Besar (Megalithikum)
Zaman Megalithikum biasa disebut dengan zaman batu besar, karena padazaman ini manusia sudah dapat membuat dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. Kepercayaan merekamasih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.Manusia mulai percaya bahwa orang yang meninggal, rohnya akan pergi ke suatu tempat dan sewaktu-waktu roh itu dapat dipanggil untuk memberikan pertolongan. Benda-benda peninggalan zaman Megalithikum seperti :
Ø  Sarkophagus
Sarkophagus atau keranda adalah peti bangunan megalith berupa peti mati tempat penyimpanan mayat
Ø  Menhir
Menhir adalah tiang atau tugu terbuat dari batu yang didirikan sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang
Ø  Dolmen
Dolmen adalah meja batu berkakian menhir tempat sesajen dan pemujaan kepada nenek moyang
Ø  Kubur Batu
Kubur batu adalah peti mati yang terbuat dari batu.
Ø  Punden Berundak
Punden berundak adalah bangunan megalith berupa susunan batu bertingkat sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang
Ø  Waruga
Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat
Ø  Arca atau Patung
Arca atau patung adalah bangunan yang terbuat dari batu berbentuk binatang atau manusia yang melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan
Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia :
A.      Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia besar daripulau jawa yang hidup pada Zaman batu tua. Fosil tulang rahang bawah manusia purba jenis ini ditemukan oleh Ralp Von Koenigswald pada tahun 1941 didekat desa Sangiran, lembah sungai Bengawan Solo.
B.      Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Erectus adalah manusia kera berbadan tegak, ditemukan oleh Eugine Dubois pada tahun 1890 di desa trinil dekat ngawi, Madiun.
C.      Pithecanthropus mojokertensis
Pithecanthropus mojokertensis semula diberi Von Koenigswald pada tahun 1936 di Mojokerto.
D.      Pithecanthropus Robustus
Pithecanthropus Robustus ditemukan oleh Von Koenigswald dalam penelitiannya pada tahun 1936-1941 di daerah lembah bengawan Solo.
E.       Homo Soloensis (manusia dari Solo)
Homo soloensis ditemukan dalam penelitian tahun 1931-1934 di daerah Lembah Bengawan Solo, desa Ngandong, dan diteliti oleh Von Koenigswald dan Weidenreich.
F.       Homo Wajakensis
Homo Wajakensis ditemukan pada tahun 1889 oleh Van Reitschoten di Desa Wajak Tulungagung. Diteliti oleh Eugene Dubois dan termasuk Homo Sapiens, bahkan diperkirakan sebagai nenek moyang bangsa Australia (bangsa Australoid), yaitu bangsa Aborigin.

Masa Prasejarah

Kehidupan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan disebut juga dengan kehidupan masyarakat Indonesia zaman prasejarah. Zaman prasejarah sejak manusia ada sampai manusia mengenal tulisan. Zaman itu merupakan suatu zaman yang sangat panjang dalam sejarah kehidupan manusia.
Masyarakat  Prasejarah mempunyai kepercayaan animisme (suatu kepercayaan yang menyatakan bahwa setiap benda memiliki roh atau jiwa) dan dinamisme (suatu kepercayaan yang menyatakan bahwa setiap benda mempunyai kekuatan gaib).

Pembagian Zaman Prasejah
Pembagian zaman dalam pembahasan kali ini dibedakan menjadi 2 yaitu pembagian secara geologi dan arkeologis. Pembagian berdasarkan geologinya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.       Zaman Arkaekum
Zaman tertua ini diperkirakan berusia sekitar 2500 juta tahun. Pada zaman ini keadaan bumi belum stabil dan masih panas. Kulit bumi dalam proses pembentukan. Pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
2.       Zaman Palezoikum
Zaman ini berusia sekitar 340 juta tahun. Keadaan bumi masih belum stabil dan masih berubah-ubah. Pada zaman ini sudah ada tanda-tanda kehidupan, seperti makhluk bersel satu atau mikroorganisme, binatang yang tidak bertulang punggung, beberapa jenis ikan, amfibi, dan reptile. Zaman ini disebut juga zaman primer atau zaman pertama.
3.       Zaman Mesozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia 140 juta tahun. Pada zaman ini, kehidupan mengalami perkembangan yang pesat. Muncul binatang-binatang besar, seperti jenis-jenis binatang dinosaurus, atlantosaurus, serta jenis-jenis burung dalam bentuk yang sangat besar. Pada zaman ini berkembang berbagai jenis reptile. Zaman Mesozoikum ini disebut juga zaman sekunder atau zaman kedua.
4.       Zaman Neozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia sekitar 60 juta tahun. Keadaan bumi semakin membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehidupan berkembang dengan pesat. Zaman ini dibedakan atas dua zaman yaitu:
a.          Zaman Tertier.
Zaman ini ditandai berkurangnya jenis-jenis binatang besar dan telah hidup jenis-jenis binatang menyusui, yaitu kera dan monyet.
b.          Zaman Quarter.
Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini ditandai adanya tanda-tanda kehidupan manusia purba dan zaman ini terdiri atas dua bagian, yaitu kala pleistosen dan kala holosen.
Kala Pleistosen atau Zaman Dilluvium.
Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalau. Zaman ini disebut juga disebut zaman es (zaman Glasial). Pada zaman ini, es dari Kutub Utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa Utara, Asia Utara, dan Amerika Utara. Naik turunnya temperatur bumi datang dan silih berganti dengan tiba-tiba. Jika temperatur turun, genangan es semakin luas dan air laut menjadi turun. Sebaliknya jika temperatur naik, es-es tersebut mencair dan membentuk lautan-lautan yang luas.
Kala Holosen atau Zaman Alluvium.
Zaman ini berkembang sejak 20.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini mulai hidup jenis homo sapiens, yaitu jenis manusia seperti manusia zaman sekarang.

Sejarah

PRINSIP DASAR ILMU SEJARAH

Arti Sejarah
Dan secara etimologi kata sejarah berasal dari Bahasa Arab yaitu dari kata Syajarotundan akhirnya menjadi kata Sejarah, yang artinya adalah pohon. Pohon memiliki maknafilosofis, yaitu patah tumbuh hilang berganti. Jadi sejarah sama artinya dengan pohon yang terus berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau ke tingkat yang lebih maju.
Dalam Bahasa Arab sendiri ilmu yang mempelajari kisah–kisah pada masa lalu disebut Tarikh. Dalam Bahasa Inggris kata sejarah dikenal dengan sebutan History yang berasal dari Bahasa Yunani yaitu Istoria. Menurut orang Yunani history adalah catatan tentang orang pandai, artinya hanya orang pandai yang mampu mengambil peran besar bagi masyarakatnya. Sedangkan dalam Bahasa Jerman kata sejarah disebut Geschicht, yang artinya sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.

Metode penelitihan Sejarah
Methodos dalam bahasa Yunani berarti cara. Dari situlah sejarah dipisahkan, sejarah ilmiah dan ada sejarah populer. Sejarah ilmiah yang juga dikenal sebagai sejarah akademis dalam pembahasannya lebih banyak menggunakan metode ilmiah sehingga terkesan kaku untuk dibaca. Sedangkan sejarah populer dengan berlandaskan kesastraan menjadi lebih menarik untuk di baca. Dalam penelitian, sejarah mempunyai metode tersendiri yaitu :
1.        Heuristik
Istilah heuristik berasal dari bahasa Yunani heurisken yang artinya menemukan. Dalam kata heuristik berarti tahap pencarian sumber sejarah dengan mengumpulkan dokumen, arsip atau bahan yang bersifat arkeologis baik sumber lisan, tertulis, atau benda terkait.
2.        Verifikasi
Tahap mengkritik isi sumber dalam ilmu sejarah
3.        Interpretasi
Tahap penafsiran fakta – fakta sejarah sudah didapatkan. Penafsiran ini dapat dilakukan melalui cara analisis & sintesis.
4.        Historiografi
Tahap penulisan kembali suatu peristiwa sejarah sebagai sebuah bentuk catatan sejarah atau dalam kata lain historiografi merupakan penghubung dari data menjadi sejarah. Historiografi dibagi menjadi 3 yaitu : Historiografi Tradisional (berupa naskah-naskah kuno seperti babad, tambo, hikayat, & kronik), Historiografi Kolonial (berupa naskah-naskah yang ditulis sejak masa kolonial), dan Historiografi Nasional(seminar sejarah nasional).