Selain pembagian zaman berdasarkan kajian geologis, dikenal juga pembagian zaman berdasarkan kajian arkeologis, yaitu berdasarkan jenis peralatan atau benda-benda yang dipergunakan sebagai penopang kehidupan segari-hari. Pembagian zaman tersebut adalah sebagi berikut :
1. Zaman Batu
Zaman batu adalah zaman ketika manusia menggunakan alat-alat penunjang hidupnya sebagian besar terbuat dari batu. Tentunya pada zaman ini ada pula alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu tau bambo, tetapi bekas-bekasnya tidak ada sama sekali. Dapat di bayangkan bahwa manusia pendukung zaman ini memiliki daya pikir yang sangat rendah. Dengan demikian, kepandaian untuk menciptakan alat-alat hidup juga sangat rendah. Kemampuan daya pikir tersebut sesuai dengan tantangan dari lingkungan sekitarnya. Mereka menggunakan peralatan yang mudah ditemukan dilingkungan tempat tinggal sekitar mereka. Para ahli purbakala membedakan zaman ini ke dalam Zaman Batu Tua, BatuTengah, Batu Muda, dan Batu Besar.
Zaman Batu Tua (Paleolithikum)
Zaman ini diperkirakan berlangsung selama 600.000 tahun silam, yaitu selama Kala Pleistosen (Dilluvium). Selama kurun waktu tersebut manusia hanya menggunakan alat-alat yang paling dekat dengan lingkungan hidup mereka, seperti kayu, bambu dan batu. Batu juga berfungsi sebagai kapak yang digenggam untuk memotong kayu atau membunuh binatang buruan. Kehidupan manusia pendukung zaman ini masih nomaden atau bepindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Inti kegiatan hidup sehari-hari manusia pendukung Zaman Paleolithikum adalah mengumpulkan bahan makanan untuk dikonsumsi saat itu juga. Kegiatan seperti itu disebut peradaban food gathering atau pengumpul makanan.
Zaman Batu Tengah (Mezolithikum)
Pada zaman Mezolithikum, kehidupan manusia tidak jauh berbeda dengan Zaman Paleolithikum, yaitu berburu mengumpulkan makanan dan menangkapikan. Namun, berbeda dengan kehidupan manusia pada Zaman Paleolithikum yang masih nomaden, manusia Zaman Mezolithikum telah bertempat tinggal tetap.Biasanya mereka memilih tempat tinggal di tepi sungai, tepi pantai, atau guagua.Para ahli ilmu purbakala menyebutkan bahwa zaman ini berlangsung kurang lebih 20.000 tahun silam. Manusia purba pendukung peradaban ini merupakancampuran bangsa-bangsa pendatang dari Asia. Dengan demikan, alat-alat yang mereka gunakan juga mendapat pengaruh dari daratan Asia.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Ciri utama zaman ini adalah manusia telah menghasilkan makanan atau menjadi pendukung peradaban food producing. Manusia pendukung peradaban inisudah bertempat tinggal menetap, bercocok tanam, dan berternak. Dengan demikian, mereka sudah dapat disebut sebagai masyarakat agraris. Mereka telah mampu membuat tempat tinggal tetap, membuat aturan hidup bersama dalam satu kelompok masyarakat, dan melakukan pembagian kerja. Alatalat kebudayaan yang dihasilkannya sudah diasah dan diupam sehingga halus danindah. Selain tembikar sudah pula dikenal tenunan.Mereka juga telah mengembangkan kepercayaan terhadap terhadap orang yang pertama kali mengembangkan kampung tempat tinggal mereka yang telahmeninggal. Kepercayaan tersebut disebut kepercayaan terhadap arwah nenekmoyang.
Zaman Batu Besar (Megalithikum)
Zaman Megalithikum biasa disebut dengan zaman batu besar, karena padazaman ini manusia sudah dapat membuat dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. Kepercayaan merekamasih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.Manusia mulai percaya bahwa orang yang meninggal, rohnya akan pergi ke suatu tempat dan sewaktu-waktu roh itu dapat dipanggil untuk memberikan pertolongan. Benda-benda peninggalan zaman Megalithikum seperti :
Ø Sarkophagus
Sarkophagus atau keranda adalah peti bangunan megalith berupa peti mati tempat penyimpanan mayat
Ø Menhir
Menhir adalah tiang atau tugu terbuat dari batu yang didirikan sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang
Ø Dolmen
Dolmen adalah meja batu berkakian menhir tempat sesajen dan pemujaan kepada nenek moyang
Ø Kubur Batu
Kubur batu adalah peti mati yang terbuat dari batu.
Ø Punden Berundak
Punden berundak adalah bangunan megalith berupa susunan batu bertingkat sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang
Ø Waruga
Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat
Ø Arca atau Patung
Arca atau patung adalah bangunan yang terbuat dari batu berbentuk binatang atau manusia yang melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan
Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia :
A. Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia besar daripulau jawa yang hidup pada Zaman batu tua. Fosil tulang rahang bawah manusia purba jenis ini ditemukan oleh Ralp Von Koenigswald pada tahun 1941 didekat desa Sangiran, lembah sungai Bengawan Solo.
B. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Erectus adalah manusia kera berbadan tegak, ditemukan oleh Eugine Dubois pada tahun 1890 di desa trinil dekat ngawi, Madiun.
C. Pithecanthropus mojokertensis
Pithecanthropus mojokertensis semula diberi Von Koenigswald pada tahun 1936 di Mojokerto.
D. Pithecanthropus Robustus
Pithecanthropus Robustus ditemukan oleh Von Koenigswald dalam penelitiannya pada tahun 1936-1941 di daerah lembah bengawan Solo.
E. Homo Soloensis (manusia dari Solo)
Homo soloensis ditemukan dalam penelitian tahun 1931-1934 di daerah Lembah Bengawan Solo, desa Ngandong, dan diteliti oleh Von Koenigswald dan Weidenreich.
F. Homo Wajakensis
Homo Wajakensis ditemukan pada tahun 1889 oleh Van Reitschoten di Desa Wajak Tulungagung. Diteliti oleh Eugene Dubois dan termasuk Homo Sapiens, bahkan diperkirakan sebagai nenek moyang bangsa Australia (bangsa Australoid), yaitu bangsa Aborigin.